akmil 2003 yang sudah letkol

LanjutDandim kegiatan lomba tenis lapangan Dandim Cup IV akan di buka oleh wakil Bupati Sumbawa Barat, dan berharap dalam pertandingan Dandim Cup V tahun depan akan di laksanakan di lapangan baru KTC, karena lapangan yang sekarang akan di alih pungsikan," ucap Dandim Alumni AKMIL 2003 ini. KarenaPangdam yang sudah memiliki 3 putra ini menilai bahwa materi kuliah Kewarganegaraan masih sangat relevan dan diperlukan oleh para mahasiswa, dalam rangka menumbuhkembangkan kesadaran berbangsa dan bernegara serta kecintaannya terhadap Negara Kesatuan Republik Indonesia, yang saat ini cenderung melemah. LETKOL INF Sedari pagi, suasana mencekam sudah terasa. Kabar yang berhembus mengatakan, mantan Presiden Soekarno akan dibawa ke rumah sakit ini dari rumah tahanannya di Wisma Yaso yang hanya berjarak lima kilometer. Perkawinan Letkol Soeharto dan Siti Hartinah dilangsungkan tanggal 26 Desember 1947 di Solo. Waktu itu usia Soeharto 26 tahun Tapitampaknya Nasution kurang siap memegang jabatan pimpinan angkatan darat karena sudah 3 tahun tidak memegang komando, dan trauma akibat jadi sasaran G 30 S sebelumnya. Tampillah Soeharto dengan cara yang agak sedikit kasar – yakni menolak kehendak Soekarno untuk menjadikan Pranoto menjadi pengganti A. Yani sebagai pimpinan AD. Kapolres Bojonegoro bersama Dandim 0813/Bojonegoro Letkol. Arm. Arif Yudho Purwanto menggelar Cangkrukan Kamtibmas Presisi dengan warga di Desa Bendo Kecamatan Kapas Kabupaten Bojonegoro, Rabu(2/2/2022) siang tadi. Pertemuan yang digelar dengan duduk lesehan itu bertujuan untuk menyerap aspirasi sekaligus DanyonArhanud 1 Kostrad Letkol Arh Choirul Huda, S.Sos., M.Pol. secara resmi menyerahkan tongkat komando kepada Mayor Arh Helmi Ariansyah, S.E. Panglima Divisi Infanteri 1 Kostrad Brigjen TNI Dedi Kusmayadi mengucapkan selamat kepada Komandan Satuan baru Mayor Arh Helmy Ariansyah yang merupakan alumni Akmil 2003. KegiatanWasgiat ini merupakan program yang sudah berjalan Letkol Inf Arif Hermad, S.I.P., dalam rilis tertulisnya di Kota Salatiga, Kamis(16/06/2022). serta melaksanakan kegiatan program yang dilaksanakan setiap tahunya," pungkas Abituren Akmil tahun 2003 tersebut. Dalamperjalanan sejarahnya, Kopassus berhasil mengukuhkan keberadaannya sebagai pasukan khusus yang mampu menangani tugas-tugas yang berat. Beberapa operasi yang dilakukan oleh Kopassus diantaranya adalah operasi penumpasan DI/TII, operasi militer PRRI/Permesta, Operasi Trikora, Operasi Dwikora, penumpasan G30S/PKI, Pepera di Irian Barat, Operasi . - Berikut sosok Letkol Anggeng Prasegyo Sulistyo yang pernah gagal masuk Akmil tapi kini sukses jadi komandan kodim. Letkol Anggeng Prasegyo Sulistyo saat ini menjabat sebagai Dandim 0406 Lubuklinggau. Perjalanannnya meraih jabatan tersebut ternyata tak mudah. Ia mengaku pernah gagal saat test masuk Akademi Militer Akmil. Tapi itu tak menyurutkan semangat Anggeng, ia terus berusaha dan akhirnya dinyatakan lulus menjadi taruna Akmil pada tahun 1999. Berikut rangkuman fakta sosok Letkol Anggeng melansir dari Tribun Sumsel dalam artikel 'Mengenal Sosok Dandim 0406 Lubuklinggau, Letkol Arm Anggeng Pernah Gagal Masuk Akmil'. 1. Asal Jember Letkol Anggeng ternyata berasal dari Jember, Jawa Timur. Ayahnya seorang PNS dan ibunya hanya ibu rumah tangga. "Saya berasal dari Jember, Jawa Timur. orang tua saya hanya seorang PNS di Pemkab daerah dan Ibu saya merupakan ibu rumah tangga," kata Anggeng mengawali ceritanya pada Jumat 1/4/2022. Sejak SMA memang Anggeng mempunyai cita-cita menjadi seorang TNI, kemudian ketika lulus SMA tahun 1998 dirinya langsung mendaftar Akmil, namun saat itu gagal di pantohir. "Saat gagal mau ditawari jadi yang lain, tapi karena maunya tentara, akhirnya untuk mengisi kekosongan saya pilih kuliah di Universitas Merdeka Malang jurusan Teknik Industri, sembari menunggu pembukaan selanjutnya," ungkap Anggeng. 2. Tak menyerah daftar TNI Ketika ada penerimaan lagi tahun 1999 Anggeng kembali mendaftar Akmil untuk ke dua kalinya, berkat belajar dari kegagalan pertamanya ia pun kembali sampai pantohir dan dinyatakan lulus sebagai taruna Akmil. Lepas sambut Komandan Batalyon Danyon Arhanud 11/WBY dari Letkol Arh. Rendra Febrandari Suparman SIP, kepada Letkol Arh. FX Ibnu Hardiyanto SE, digelar di Gladi Beratap Mako Yon Arhanud 11/WBY, Jalan Bejomuna, Kelurahan Dataran Tinggi, Kecamatan Binjai Timur, Senin 31/10 hadapan ratusan tamu undangan, Letkol Arh. Rendra Febrandari Suparman menegaskan bahwa Serah Terima Jabatan Sertijab akan dilakukan pada esok hari, Selasa 1/11 di Kodam l/BB."Pasti banyak yang bertanya, belum serah terima kok sudah pisah sambut?!" ungkap Letkol Arh. Rendra Febrandari, sembari mengatakan, saat menjalankan tugas negara di Ambon, dirinya tidak boleh menjalani lanjut dikatakan Perwira Menengah TNI AD ini, selama dirinya menjabat Danyon Arhanud 11/WBY, sekitar 14 bulan ia ditugaskan sebagai Dansatgas Pengamanan Daerah Rawan Pameahwan di Maluku, Ambon."Selama 2 tahun 3 bulan saya menjabat sebagai Danyon Arhanud 11/WBY, sekitar 480 hari lebih saya bertugas di Maluku dan dipercaya sebagai Dansatgas Pamrahwan," tegasnya. Alumni Akmil 2003 ini tak lupa mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah mendukung dan memberi support serta dorongan selama dirinya dipercaya sebagai Danyon Arhanud 11/WBY."Tentunya tak lupa saya mengucapkan terima kasih kepada semua pihak dan mohon maaf kami sekeluarga bila ada kesalahan," tutur Letkol Arh. Rendra Febrandari Suparman, seraya mengucap syukur karena diberi kesempatan untuk menjalankan tugasnya di Kota Binjai."Pesan kami, tetap jaga kekompakan, solid, dan tetap jaga silaturahmi," demikian ungkap Letkol Arh. Rendra Febrandari Suparman di akhir ucapannya yang ditutup dengan membacakan itu, Letkol Arh. FX Ibnu Hardiyanto SE, dalam sambutannya terlebih dahulu memperkenalkan dirinya di hadapan para tamu juga mengakui sudah sejak lama mengenal Letkol Arh. Rendra Febrandari Suparman, serta sudah beberapa kali berkunjung ke Mako Yon Arhanud 11/WBY."Sejak tahun 1998 saya sudah mengenal beliau Letkol Arh. Rendra Febrandari-red. Saya juga sangat bangga dengan kepemimpinannya. Perkenalkan saya FX. Ibnu Hardiyanto, berasal dari Magelang. Istri saya satu orang dan mempunyai 2 orang buah hati dari hasil pernikahan saya," urai Letkol Arh. FX. Ibnu Menengah TNI AD Alumni Akmil 2004 ini juga mengatakan, pada Desember mendatang, Yon Arhanud 11/WBY akan berada di bawah Resimen Sisingamangaraja."Semoga perkenalan ini menjadi awal yang baik buat kita. Kami juga tentunya memohon dukungan dari semua pihak dan siap bersinergi dengan Pemerintah daerah," setelah menjabat sebagai Danyon Arhanud 11/WBY, Letkol Arh. Rendra Febrandari Suparman selanjutnya akan menjabat sebagai Kabagadajatlisira Pesud Subdisada Matpesud Letkol Arh. FX Ibnu Hardiyanto, yang siap menjabat Danyon Arhanud 11/WBY, sebelumnya bertugas sebagai Kabagbinlitbang Insani Sdirbinlinbang Pussenarhanud hadir dalam acara lepas sambut ini, jajaran Kodam l/BB, Forkopimda plus Binjai, Dandim Deli Serdang, Danyon Armed, Danyon Zipur, serta seluruh Prajurit Arhanud 11/ Herda TgArhanudFX Ibnu HardiyantoLepas sambutRendra Febrandari Suparman Senin, 14 Februari 2022 0505 Reporter Merdeka Komandan KRI Bima Suci Letnan Kolonel Letkol Laut P Waluyo. ©2022/Antara - Letnan Kolonel Letkol Laut P Waluyo punya cerita inspiratif. Dia adalah Komandan Kapal KRI Bima Suci. Sebuah kapal layar latih milik Tentara Nasional Indonesia TNI Angkatan Laut AL. Semasa kecil, Waluyo sama sekali tidak pernah bercita-cita menjadi seorang TNI. Terlintas pun tidak dipikirannya. Mungkin, hal itu juga dilatarbelakangi kondisi ekonomi keluarganya yang tidak seberuntung teman-temannya. Ketika menempuh pendidikan di sekolah dasar SD hingga berlanjut ke sekolah menengah pertama SMP, dia harus hidup dalam kesederhanaan. Bahkan, salah satu puncak terpahit dalam hidupnya adalah terpaksa harus memupus mimpi untuk bisa menyambung pendidikan ke sekolah menengah atas SMA. Alasannya, tidak memiliki biaya. Luapan kesedihan dan perasaan iba karena tidak bisa melanjutkan pendidikan ia tumpahkan. Dia ingat betul memiliki seorang teman sejak duduk di bangku SD hingga SMP melanjutkan studi ke SMA. Sementara, Waluyo hanya bisa menahan impiannya dan seakan pupus karena terhalang masalah finansial. "Teman saya langsung masuk SMA, sementara saya harus berhenti karena orang tua saya tidak mampu," kenang Letkol Laut P Waluyo. Seperti dilansir Antara. Rasa gigih dan tidak kenal kata menyerah sepertinya sudah ada dalam dirinya sejak masih remaja. Tergambar ketika ia melihat dan menatap hasil Daftar Nilai Ebtanas Murni DANEM SMP Tahun 1991/1992 miliknya. Secarik kertas putih dan sedikit buram, namun masih terlihat jelas tertulis sejumlah deretan nilai Waluyo remaja. Waluyo merupakan siswa lulusan SMPN 1 Karanganyar, Rayon Kebumen, Jawa Tengah. Pada saat dia menamatkan studi, ada enam mata pelajaran DANEM. Hasil yang diperolehnya juga cukup atau terbilang bagus atau setidaknya sayang jika tidak melanjutkannya ke bangku SMA. Melihat rata-rata nilai yang diraihnya, Waluyo merasa layak dan bisa masuk ke sekolah favorit di daerah Gombong. "Saya kasihan dengan NEM saya ini. Saya harus memanfaatkannya untuk melanjutkan sekolah," kata dia sembari dari 4 halaman Menjadi Kuli Bangunan Demi menyambung ke sekolah favoritnya, Waluyo menanamkan tekad kuat dan rela menjadi kuli bangunan. Itu adalah satu-satunya cara agar dia bisa melanjutkan pendidikan meskipun ia sadar betul harus tertinggal sekian tahun dari teman-teman seusianya. Baginya, menjadi tukang atau kuli bukanlah sebuah kehinaan melainkan jadi suatu pelecut semangat demi menggapai mimpi. Selama dua tahun, Waluyo bekerja keras menjadi kuli. Dia ikut bersama kakaknya yang bekerja sebagai kuli bangunan. Selain untuk menyambung pendidikan sebagaimana yang didambakannya, tentu saja hal itu sekaligus untuk membantu meringankan beban orang tua yang terhimpit masalah ekonomi. Setelah dua tahun bekerja sebagai kuli, uang atau upah yang ia terima selama itu selalu ditabung. Pada akhirnya, saat penerimaan siswa tahun ajaran baru, Waluyo ikut mendaftar ke SMA favoritnya yakni SMA Negeri Gombong. "Alhamdulillah, saya mendaftar dan diterima," ujar dia. 3 dari 4 halaman Masuk Akmil Bermodal Doa Seiring berjalannya waktu, Waluyo menikmati masa-masa mengenakan seragam putih abu-abu. Pada suatu momen, sekolahnya kedatangan para Taruna Akademi Militer Akmil. Tidak disangka, dari beberapa Taruna Akmil yang datang ke sekolahnya, Waluyo seolah mengenali satu di antaranya. Dia cukup kaget dan haru melihat teman sewaktu SD dan SMP kini telah menjadi Taruna Akmil. Sejak kejadian itu, dia terinspirasi menjadi taruna layaknya temannya. Setelah menamatkan pendidikan, ia mendatangi kedua orang tua dan kerabat terdekat menyampaikan keinginan menjadi seorang taruna. Satu persatu, Waluyo menyambangi sanak familinya sembari meminta doa agar diterima menjadi taruna. Pada saat akan mendaftar calon Taruna Akmil, Waluyo menegaskan hanya bermodalkan doa dari kedua orang tua dan keluarga besar. "Saya hanya minta doa restu, saya ingin mendaftar taruna," kata dia. Kekuatan doa orang tua, saudara, kakek, nenek dan keluarga besar membawa berkah yang begitu besar kepada Waluyo. Ia dinyatakan lulus dan diterima di TNI AL. Kini, ia dipercaya oleh TNI menjabat sebagai Komandan Kapal KRI Bima Suci. 4 dari 4 halaman Dulu Kuli Kini Tentara AD Selain Letkol Laut P Waluyo, kisah penuh perjuangan juga dialami Prada Haidir Anam. Perjalanannya untuk menjadi TNI tidak jauh beda dengan Komandan Kapal KRI Bima Suci tersebut. Sebelum jadi TNI Angkatan Darat AD, dia dulunya merupakan seorang tukang atau kuli bangunan. Sekitar medio 2021, Prada Haidir Anam menyelesaikan pendidikannya. Semasa menjadi kuli bangunan, Prada Haidir Anam memiliki seorang sahabat yang juga kuli bangunan di Markas Besar Mabes TNI AD yang bernama Sandi. Dalam perjalanan hidupnya, sosok Sandi memiliki peran besar atas apa yang telah diraih oleh Prada Haidir Anam saat ini. Meskipun memiliki penyakit dan keterbatasan, Sandi banyak membantu sahabatnya itu ketika ikut seleksi masuk TNI. Sandi Rihata, sahabat Prada Haidir Anam mengaku senang dan bahagia karena teman seperjuangannya berhasil menjadi prajurit TNI. Pada saat pelantikan Prada Haidir Anam, Sandi tidak bisa hadir langsung karena sakit. Ia kecewa karena tak bisa bertemu dengan sahabatnya yang kini jadi prajurit TNI tersebut. "Sebenarnya Sandi ingin sekali bertemu Anam, tapi karena sakit tidak bisa datang," ujarnya. Namun, perasaan kecewa tersebut terbayar lunas saat Prada Haidir Anam datang langsung ke Mabes AD menemuinya dan rekan-rekan seperjuangan waktu masih bekerja sebagai tukang bangunan. Dari dua kisah perjalanan hidup personel TNI tersebut mengajari kita semua banyak hal. Setidaknya, dalam situasi tersulit pun cita-cita tetap bisa diraih asalkan memiliki semangat dan tekad yang kuat. [noe]Baca jugaPanglima TNI dan Kasal Bertemu Bahas Pemindahan Koarmad I ke Tanjung UbanPotret Keakraban Raffi Ahmad & Kasal TNI Yudo Margono, Main Bulutangkis di Mabes ALNasib Jadi Anak TNI, Wanita Ini Curhat Soal Sikap Bapaknya yang Selalu Ingin TahuKisah Pria Gugur 7 Kali Daftar TNI, Sujud Cium Kaki Ibunda Sukses Jadi TamtamaNekat! Pekerja Honorer Satpol PP Ngaku Bisa Loloskan Tes TNI AL, Tarifnya Segini - Sebagai komadan Kodim 0625 Pangandaran baru tentunya sangat berterimakasih kepada Pemerintah Daerah Kabupaten Pangandarab yang sudah memfasilitasi terbentuknya kodim baru yang berlokasi di Desa Cintakarya Kecamatan Parigi. Demikian disampaikan Komandan Kodim 0625/Pangandaran, Letnan Kolonel ARM Yusuf Andriyanto, SE kepada sejumlah awak media usai mengikuti kegiatan ramah tamah dalam acara peresmin gedung Kodim baru. 22/11 Dandim berharap mudah-mudahan dengan berdirinya kodim 0625 pangandaran ini bisa bersinergi dengan pemda dalam rangka mendukung program nasional dan bis bersinergi dengan seluruh stakeholder yang ada di Pangandaran. Seperti yang diamanatkan pimpinan, kata Yusuf, keberadaan Kodim 0625 bertugas untuk pengamanan teritorial dalamm rangka menyiapkan pertahanan wilayah darat di Kabupaten Pangandaran sehingga bisa membantu tugas pemda dari asfek pertahanan secara umum. Ia mengatakan, pihaknya akan melaksanakan pengamanan teritorial secara menyeluruh sesuai tipelogi wilayah baik itu pantai, gunung dan lainnya. Yusuf mengajak masyarakat bekerjasama untuk menciptakan hubungan yang harmonis antara TNI, Polri, pemda maupun elemen lainnya yang ada di Pangandaran, sehingga tercipta ketertiban masyarakat mau pun keamanan nasional dalam mewujudkan keutuhan NKRI. "Kami juga akan bersinergi dengan kekuatan yang ada dan masyarakat, "ujar Yusuf. Yusuf juga menuturkan, ia merupakan lulusan Akmil tahun 2003, dan sebelum menjadiK Batalion Armed di cimahi. "Saya asli dari Ambarawa Jawa Tengah, steri sayabsaya Feni Dwinovianti dan sudah dikaruniai dua orang anak, "pungkasnya.hiek Oleh Selamat Ginting/Wartawan Senior Republika Mayjen TNI akan naik bintang tiga Mochamad Effendi dan Letjen TNI R Wisnoe Prasetja Boedi, sama-sama lulusan Seskoad 2000, bersama Kepala Staf Angkatan Darat KSAD Jenderal Andika Perkasa. Bahkan, Andika tampil sebagai lulusan terbaik Seskoad pada tahun itu. Kini, Letjen Effendi membantu Andika dalam bidang pemeriksaan. Letjen Wisnoe membantu Andika sebagai pemasok kajian ahli para jenderal.“Soal pendidikan, Jenderal Andika Perkasa memang perwira terbaik. Saat Seskoad saya bersama beliau. Saya baru belajar Bab I, Mayor Andika Perkasa sudah selesai baca Bab IV. Kutu buku dan pandai mengatur waktu. Wajar jika beliau menjadi lulusan terbaik Seskoad 2000. Tidak heran jika terpilih menjadi KSAD,” ungkap Inspektur Jenderal Kementerian Pertahanan Irjen Kemenhan Letjen Ida Bagus Purwalaksana kepada penulis, beberapa waktu lalu. Sebagai sindikat. Bukan konotasi negatif, melainkan kelompok bersama dengan tujuan yang sama. Lulusan Seskoad 1999/2000, kini umumnya memegang posisi-posisi strategis di Angkatan Darat. Saat itu ada 393 perwira siswa, mayoritas lulusan Akmil 1984 hingga 1987. Namun, tidak semuanya berhasil menjadi perwira tinggi. Umumnya, kini terhenti pada pangkat Kolonel. Kolonel adalah pangkat tertinggi di korps. Abituren Seskoad 1999/2000, antara lain Jenderal Andika Perkasa, Letjen M Herindra, Letjen Ida Bagus Purwalaksana, Letjen Besar Harto Karyawan, Letjen AM Putranto, Letjen Joppye Onesimus Wayangkau, Letjen Tri Soewandono, Letjen Ganip Warsito, Letjen Wisnoe Prasetja Boedi, dan Letjen M Effendi. Termasuk yang sudah pensiun Letjen Hinsa Siburian, dan Letjen Agus dari mereka masih menjabat pangdam, seperti Pangdam I/Bukit Barisan Mayjen Irwansyah, Pangdam II/Sriwijaya Mayjen Irwan, Pangdam V/Brawijaya Mayjen Widodo Irsyansah, Pangdam IV/Diponegoro Mayjen Bakti Agus Fadjari, Pangdam IX/Udayana Mayjen Kurnia Dewantara, Pangdam Hasanuddin XIV/Mayjen Andi Sumangerukka, dan Pangdam XIII/Merdeka Mayjen Santos G Matondang. Termasuk mantan pangdam XVII/Cendrawasih Mayjen George E Supit dan Mayjen Josua Pandit Sembiring, Pangdam XVI/Pattimura Mayjen Marga Taufiq, dan mantan pangdam Udayana Mayjen Benny Susianto. Begitu juga dengan Kapuspen TNI Mayjen Sisriadi, serta Kapusziad Mayjen M Letjen yang masih aktif, merupakan lulusan Seskoad 1998/1999, antara lain Kepala BNPB Letjen Doni Monardo, Kepala Staf Umum Kasum TNI Letjen Joni Suprianto, dan Wakil KSAD Letjen Fachruddin. Termasuk yang sudah pensiun Jenderal Mulyono, Letjen Tatang Sulaiman, Letjen Tri Legiono Suko, serta saudara kembar Letjen Yoedi Swastanto dan Letjen Yoedi yang sudah pensiun, di antaranya Mayjen Agung Risdhianto, Mayjen Wiyarto, Mayjen Komarudin Simanjuntak, dan Mayjen Dominicus Agus Riyanto. Semua Letjen yang masih aktif, baik lulusan Seskoad 1998/1999 maupun 1999/2000, masih berpeluang menjadi jenderal bintang empat pada tahun ini ataupun 2021 mendatang. Model baruSeskoad juga Seskoal, Seskoau, dan Sespimpol, menjadi syarat 'wajib' untuk menjadi Kolonel atau Komisaris Besar Polisi. Jika tidak berhasil memasuki jenjang pendidikan tersebut, perwira menengah akan terseok-seok kariernya. Peluangnya menjadi Kolonel menjadi sangat tipis. Jadi, tidak usah heran, perwira lulusan Akmil pun mayoritas berhenti di pangkat Letnan Kolonel Letkol. Bisa 10 hingga 15 tahun hingga pensiun dari dinas militer. Bahkan ada istilah yang tidak enak, PNS alias perwira nonsesko. Kini, KSAD Jenderal Andika Perkasa mengubah itu. Pada tahun ini, ia membuat perubahan total. Memberikan kesempatan kepada Letkol yang tidak berhasil mengikuti Seskoad. Ia berikan kesempatan kepada abituren lulusan Akmil 1988A dan B, 1989, 1990, 1991, 1992, dan seterusnya. Untuk bisa melanjutkan pendidikan Seskoad gaya baru.“Bagi saya, anggap saja seperti jenjang pendidikan. Yang belum berkesempatan mengikuti pendidikan tinggi, saya beri kesempatan. Jadi yang belum mengikuti Seskoad dan masih ada sisa waktu pengabdiannya di TNI hingga lima tahunan, kami berikan peluang mengikuti Seskoad,” ujar Andika kepada penulis dalam wawancara khusus, baru-baru Perkasa melanjutkan, jika para Letkol sudah mengikuti Seskoad, yang diuntungkan adalah organisasinya dalam hal ini TNI. Perumpamaannya, seperti instansi lainnya akan diuntungkan jika pagawai atau karyawannya berlatar belakang pendidikan sarjana ataupun magister. Maka, lulusan Seskoad Juni 2020 lalu, terdiri atas perwira siswa tertua, lulusan Akmil 1988, dan termuda lulusan Akmil 2006. Pendidikannya dipersingkat menjadi enam bulan. Sehingga, dalam satu tahun menghasilkan dua gelombang lulusan. Begitulah cara Andika Perkasa, abituren Akmil 1987, mengangkat derajat para Letkol untuk bisa menjadi kolonel. Baik lulusan Akmil maupun Sekolah Perwira Sepa dari sumber sarjana. “Saya tidak ingin mereka jadi tidak bersemangat lagi. Bahkan putus asa. Kerjanya pun asal-asalan sambil menunggu pensiun 58 tahun. Ini secara psikologis juga merugikan Angkatan Darat. Kini mereka akan menjadi Kolonel dengan energi baru, dan semangat baru,” pungkas KSAD, semringah. Ini bukan seperti film Pacar Ketinggalan Kereta, melainkan Letkol sepuh naik kereta senja menuju Bandung penuh harapan... Gabung KomunitasYuk gabung komunitas {{forum_name}} dulu supaya bisa kasih cendol, komentar dan hal seru jangan lupakan sejarah bray JAKARTA – Nama Letnan Kolonel Untung tentu tak asing, bila dikaitkan dengan peristiwa G-30S PKI. Meski berstatus Letkol, namun ia menjadi pemimpin gerakan tersebut. Membawahi seorang jenderal, Brigdjen Supardjo yang malah ditunjuk sebagai wakil komandan. Lantas siapa sebenarnya Letkol Untung? Ia lahir di Desa Sruni, Kedungbajul, Kebumen, Jawa Tengah pada 3 Juli 1926 dengan nama kecil Kusmindar alias Kusman. Namanya berubah menjadi untung setelah masuk TNI melalui Akademi Militer di Semarang. Untung tercatat sebagai lulusan terbaik Akademi Militer Semarang saat itu. Tahun 1956, Untung kemudian bergabung menjadi anggota Batalyon 454 Kodam Diponegoro yang saat itu masih bernama Tentara dan Teritorium IV Diponegoro. Ia menjadi anak buah Soeharto yang saat itu berpangkat kolonel dan menjadi Panglima T&T IV Diponegoro. Karier Untung di militer begitu moncer saat di Kodam Diponegoro. Pada 1958 di bawah pimpinan Mayor Jenderal Ahmad Yani, Untung terlibat dalam operasi penumpasan pemberontakan PRRI atau Permesta di Bukit Gombak, Batusangkar, Sumatera Barat. Atas kesuksesan tersebut, pada 14 Agustus 1962 Untung kemudian kembali terpilih sebagai prajurit yang terlibat dalam Operasi Mandala membebaskan Irian Barat yang dipimpin oleh Soeharto, yang kala itu sudah menjabat sebagai Panglima Kostrad dengan pangkat Mayor Jenderal. Saat itu Untung memimpin kelompok kecil pasukan yang bertempur di hutan belantara Kaimana, Irian Barat. Dalam operasi inilah Untung menunjukkan kelasnya sebagai lulusan terbaik Akademi Militer. Bersama Benny Moerdani, ia mendapatkan penghargaan Bintang Sakti dari Presiden Sukarno. Dalam sejarah Indonesia, hanya beberapa perwira yang mendapatkan penghargaan ini. Bahkan Soeharto, selaku panglima Kostrad saat itu, hanya memperoleh Bintang Dharma, setingkat di bawah Bintang Sakti. Setahun kemudian Untung diangkat menjadi Komandan Batalyon 454/Banteng Raiders Kodam Diponegoro yang dibentuk oleh Letjen Ahmad Yani. Tahun 1964 atas rekomendasi Panglima Kostrad Mayor Jenderal Soeharto, Letkol Untung direkomendasikan sebagai Komandan Grup Batalyon I Tjakrabirawa. Setahun kemudian tepatnya 30 September 1965 Untung yang pernah terlibat dalam pemberontakan PKI Madiun memimpin penculikan 6 jenderal dan 1 perwira menengah TNI AD. Jenazah tujuh perwira TNI AD tersebut pada Jumat dini hari 1 Oktober 1965 dimasukkan dalam sumur tua di Lubang Buaya, Jakarta Timur. Jenazah mereka baru diketemukan tiga hari kemudian dan dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Kalibata, tepat ketika TNI merayakan hari jadinya pada 5 Oktober 1965. Soeharto, dalam biografi Soeharto The Life and Legacy of Indonesia’s Second President, mengakui bahwa ada PKI di belakang gerakan Letkol Untung. “Saya mengenal Untung sejak 1945 dan dia merupakan murid pimpinan PKI, Alimin. Saya yakin PKI berada di belakang gerakan Letkol Untung,” kata Soeharto dalam buku yang ditulis Retnowati Abdulgani Knapp. 30-09-2019 1123 kenzzz dan 2 lainnya memberi reputasi Krn diiming imingi jabatan panglima...komunis memang keparat, sama brengseknya dengan darul islam tii binatang yg dibantai habis oleh tentara 30-09-2019 1138 Mosta2011 dan 2 lainnya memberi reputasi KASKUS Maniac Posts 8,129 tentara aj yg didikannya di doktrin nasionalis masih bisa di cuci otaknya... apalagi ente yg demen nonton vlog ashiappp... 30-09-2019 1144 GZuron memberi reputasi Kaskus Maniac Posts 7,021 ini org pernah makan siang dirmh kakek ane dulu kodam v jaya, banteng raiders mmg masa itu rata2 pki, cm segelintir yg ngga 30-09-2019 1151 maroonia dan GZuron memberi reputasi Sejarah ditulis oleh pemenang dan pemenangnya ada Soeharto. 30-09-2019 1153 bon123456789 memberi reputasi Kaskus Addict Posts 2,346 si untung yg tdk beruntung... 30-09-2019 1202 maroonia memberi reputasi Kaskus Addict Posts 3,140 kaskus skrg banyak banget buzzer yg nyebarin isu PKI buat ngalihin isu apa lagi ini 30-09-2019 1202 janurhijau memberi reputasi Untung tapi rauntung... 30-09-2019 1204 Eh kalo nglapor ke eyang Harto... Kasihan si Dhani dan Prawoto dihukum mati padahal jelas gak salah.. 30-09-2019 1207 Jam beberapa jam sblm penculikan untung & abdul latief melapor ke soeharto d rumah sakit gatot soebroto.... Dlm buku biography soeharto mengaku untung & dul latief cm ingin menjenguk tommy yg tersiram sop panas... Tp pengakuan abdul latief beda lg. Mereka memberitahukan soeharto tntng tujuan misi mereka .... Itu yg jd misterius smpe skrng sbnrnya apa yg d bicarakan untung ,dul latief dan soeharto d mlm jahanam tsb 30-09-2019 1238 Gentayaumal dan janurhijau memberi reputasi propaganda murahan 30-09-2019 1257 asrajim, letkol Untung sang Hafidz Quran 01-10-2019 0738 Kaskus Addict Posts 3,240 Saya yakin PKI berada di belakang gerakan Letkol Untung,” kata Soeharto tapi sudah pernah dibuktikan belum? 20-04-2020 0421 Kaskus Addict Posts 1,087 ini PKI yg bodoh atau pak Harto yg sakti? sekian jendral di jagal tapi may. jend pangkostrad lagi..., koq gak ikut di jagal? 20-04-2020 0442 Gentayaumal memberi reputasi Retired Militer Enthusiast Posts 2,153 Sejak kapan Untung jadi lulusan Akmil? TS jgn ngarang2 sebar Hoax. Ini sudah menyangkut nama baik satuan dan para abiturennya! Kalau info hoax begini tersebar ke medsos bisa ramai bakalan banyak yg marah dengan kamu TS 23-05-2020 1100